Imbas Pelaksanaan G20, Bali Optimis Pariwisata Pulih Pada 2023
Posted on: Oktober 04, 2022
Pemerintah Provinsi Bali optimis bahwa pariwisata akan kembali pulih seperti sebelum pandemi Covid-19, pada 2023. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke Bali yang sudah cukup baik, yakni berkisar antara 50-60 persen rata-rata dari jumlah kunjungan harian wisatawan saat sebelum pandemi Covid-19.
Selain itu, optimisme ini juga imbas dari pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.
"Saya, Pak Gubernur, kami semua punya optimisme, 2023 kita sudah pulih kembali. Momentumnya KTT G20. Jika sukses dengan baik, kita harus optimistis akan kembali ke posisi awal sebelum Covid-19," kata Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar Senin (3/10/2022), mengutip Antara.
Menurut dia, ajang Presidensi G20 Indonesia akan menjadi promosi yang luar biasa bagi pasar pariwisata Bali.
"Kalau bisa berjalan dengan baik, ini (Presidensi/KTT G20) adalah kehadiran 20 pemimpin terkuat ekonominya di dunia," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Dewa Indra, menjadi kewajiban semua pihak untuk menyukseskan Presidensi G20 agar Bali bisa mendapatkan promosi gratis.
"Kalau pemimpin dunia saja aman di Bali, yang lain bagaimana? Kan pasti aman," ucap mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
"Ini akan terus bergerak naik sejalan dengan upaya promosi kita. Sejalan dengan upaya Bapak Gubernur berjuang kepada stakeholder yang lainnya, baik pemerintah pusat, maskapai dan pengendalian COVID-19," ujarnya.
Saat ini, berdasarkan data PT Angkasa Pura I, rata-rata jumlah kunjungan wisatawan domestik per hari pada September 2022 sebanyak 10.776 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 9.921 orang.
Jumlah kumulatif kedatangan penumpang internasional melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dari awal tahun 2022 hingga 19 September 2022 sudah sebanyak 1,19 juta jiwa dan penumpang domestik 2,75 juta jiwa
Pada 2019 (sebelum pandemi COVID-19), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali mencapai lebih dari 6,27 juta jiwa dan wisatawan domestik lebih dari 10,5 juta jiwa.
Sumber: Suara.com