Viral Curhat Penumpang KA Tak Dapat Kompensasi, Ini Penjelasan KAI
Posted on: Oktober 09, 2022
Jalur kereta api (KA) lintas selatan Pulau Jawa mengalami amblesan sehingga berimbas pada perjalanan KA. Banyak penumpang mengeluh yang salah satunya viral di linimasa Twitter yang menyebutkan adanya seorang warga negara asing (WNA) yang disebut tidak mendapatkan kompensasi.
Dilihat pada Minggu (9/10/2022), curhat di Twitter itu menyebutkan ada sekelompok WNA yang sampai membeli sekardus mi instan dalam cup untuk dibagi-bagikan ke rombongannya sebab tidak mendapatkan kompensasi dari KAI. Narasi dalam curhat itu turut menyebutkan mereka sampai menunggu hingga 8,5 jam lamanya akibat gangguan tersebut. Cuitan itu menyebutkan bila kompensasi dari KAI baru sebatas botol kecil air mineral.
Atas hal itu, pejabat Humas Daop KAI 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, memberikan penjelasan. Dia mengatakan telah memberi service recovery berupa air mineral dan roti kering kepada penumpang. Tak hanya itu, Krisbiyantoro menyebut pihaknya juga mengembalikan tiket 100 persen.
"Waktu itu sudah dibagikan service recovery berupa air mineral dan roti kering dan pengembalian tiket 100%," kata Kribiyantoro kepada wartawan, Minggu (9/10/2022).
PT KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang yang terganggu perjalanannya akibat amblesan yang terjadi di antara Stasiun Jeruklegi dan Stasiun Kawunganten serta di antara Stasiun Sikampuh dan Stasiun Maos di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gangguan itu terjadi di mana amblesan tanah di bawah jalur rel turun sedalam 50 cm sehingga rel menggantung dan tidak dapat dilalui kereta api.
"Hujan deras yang terus turun pada Jumat 7 Oktober menyebabkan adanya amblesan di 5 titik sejak Sabtu (8/10) dini hari. Gangguan yang terjadi adalah amblesan di mana 'tubuh ban' rel atau material di bawah jalur rel tanahnya turun ke bawah hingga kurang lebih sedalam 50 cm sehingga jalan rel tidak dapat dilalui kereta api, rel seperti menggantung," ujar Krisbiyantoro.
PT KAI memberikan kompensasi kepada penumpang berupa pengembalian tiket hingga 100%. Dia menyebut pembatalan juga dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket.
"Sebagai bentuk kompensasi kepada pelanggan, KAI juga memberikan pengembalian bea tiket hingga 100% bagi pelanggan yang terdampak. Pembatalan dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket, serta service recovery kepada pelanggan di atas kereta api yang keretanya mengalami keterlambatan," ungkapnya.
Diketahui, pada Sabtu (8/10), perjalanan sejumlah kereta api lintas selatan Jawa terhambat. Sebab, adanya amblesan dan gogosan di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (7/10) siang hingga pagi hari ini (8/10), mengakibatkan jalur KA di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten mengalami penurunan tanah atau ambles di beberapa titik, antara lain di Km 367+6/7 dan Km 372+400 serta Km 392+8/7 di petak jalan Sikampuh-Maos," ujar Kepala PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat, dilansir Antara, Sabtu (8/10).
Daniel mengatakan amblesan tersebut diketahui Pusat Pengendali Perjalanan KA Daop 5, pukul 01.01 WIB hari ini. Disebutkan Awak Sarana Perkeretaapian KA Kahuripan (PLB 283C) relasi Blitar-Kiaracondong yang menginformasikan di petak jalan antara Stasiun Jeruklegi dan Stasiun Kawunganten terdapat gangguan perjalanan akibat adanya amblesan sepanjang 15 meter di KM 367+6/7 dan gogosan di Km 372+400. (whn/dhn)
Sumber: News.Detik.com