Skip to main content

Demi Dapat Pacar, Wanita Nekat Menyelinap ke Asrama Laki-laki Kisahnya Viral

Demi Dapat Pacar, Wanita Nekat Menyelinap ke Asrama Laki-laki Kisahnya Viral

Demi Dapat Pacar, Wanita Nekat Menyelinap ke Asrama Laki-laki Kisahnya Viral

Warganet China baru-baru ini dibuat gempar dengan tingkah seorang wanita yang terbilang nekat. Bagaimana tidak? Lantaran ingin mendapatkan pacar, wanita ini melakukan tindakan kurang terpuji yakni menyelinap ke sebuah asrama.

Bukan sembarang asrama, ia menyelinap ke asrama lelaki yang dihuni oleh para pekerja pabrik elektronik. Untuk mensukseskan tindakan ini, ia pun menyamar menjadi seorang laki-laki.

Melansir dari laman Mothership, situasi kurang menyenangkan yang terjadi di Shenzhen China ini berhasil terbongkar ketika dirinya ketahuan oleh beberapa pekerja yang ada di sana. Alhasil para pekerja pun melaporkan tindakan tidak terpuji tersebut kepada supervisor mereka.

Menurut supervisor tersebut dirinya awalnya kebingungan melihat sosok penyusup tersebut. Lantaran wanita tersebut memiliki rambut pendek dan berpenampilan seperti lelaki.

Namun, tidak butuh banyak waktu sampai akhirnya si penyusup mengaku bahwa ia adalah wanita dan datang ke asrama demi bisa mendapatkan pujaan hati.

Alih-alih segera pergi usai ketahuan, wanita ini justru bersikeras tak mau meninggalkan asrama lelaki. Ia mengaku bila dirinya khawatir hanya memiliki sedikit kesempatan untuk berinteraksi dengan pekerja pria. Terlebih dirinya rupanya sudah memiliki pria incaran di dalam asrama tersebut.

Setelah proses bujuk membujuk yang cukup rumit dan dijanjikan akan dimediasi bersama orang yang ia suka, wanita yang diduga memiliki kekurangan intelektual ini akhirnya setuju untuk pergi dari asrama.

Sontak saja tindakan tak terduga ini menuai beragam komentar dari warganet. Ada yang menduga bahwa video ini merupakan settingan, namun beberapa lainnya menduga bila kejadian ini merupakan nyata dan tidak dibuat-buat.

Pasalnya ada kemungkinan besar wanita tersebut dapat menyelinap mengingat para pekerja pabrik mengatur ruang pribadi masing-masing dan tak banyak bersosialisasi di masa awal bekerja.

Sumber: Suara.com